Tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang negara Jepang ?, atau ingin mengetahui sisi lain negeri Sakura yang jarang kita dengar ?, daripada penasaran, langsung saja kita mulai ulasannya.
***
# PROFIL BUKU
- Judul : Unbelievable Japan 3
- Tahun terbit : 2019
- Penerbit : Elex Media Komputindo
- Halaman : 408 Halaman
- Penulis : Weedy Koshino
- Harga : Rp 97.900
# SINOPSIS
Buku Unbelievable Japan ditulis oleh Weedy Koshino, seorang Indonesia dan Ibu dari 2 Anak yang sejak tahun 2007 menetap di Jepang. Weedy sudah aktif menulis sejak tahun 2013 di blog Kompasiana, dia menulis bagaimana pengalaman hidupnya selama tinggal di negeri Sakura dan juga cerita-cerita unik lainnya. Mulai dari takjub dengan kedisiplinan orang Jepang, kagum dengan perilaku mereka dalam menjaga kebersihan, hingga terkesima dengan sikap mereka dalam menghargai waktu.
Buku Unbelievable Japan ditulis oleh Weedy Koshino, seorang Indonesia dan Ibu dari 2 Anak yang sejak tahun 2007 menetap di Jepang. Weedy sudah aktif menulis sejak tahun 2013 di blog Kompasiana, dia menulis bagaimana pengalaman hidupnya selama tinggal di negeri Sakura dan juga cerita-cerita unik lainnya. Mulai dari takjub dengan kedisiplinan orang Jepang, kagum dengan perilaku mereka dalam menjaga kebersihan, hingga terkesima dengan sikap mereka dalam menghargai waktu.
Jepang dengan segala modernitasnya, tidak membuat mereka lupa akan tradisi yang mereka miliki, ada budaya memberikan kue untuk minta maaf, lalu ada tradisi Hatsumode-ritual pergi mengunjungi kuil pada awal tahun baru, hingga tradisi Obon-ritual menyambut kembalinya arwah leluhur.
Namun dibalik kecanggihan dan gemerlap yang dimiliki negeri Sakura ini, tersimpan kisah pilu dan tragis yang terkadang menjadi masalah sosial di negeri ini. Buku ini menceritakan berbagai sisi negara Jepang yang mungkin belum pernah kita dengar atau baca sebelumnya, memperkaya khazanah kita akan negeri yang dijuluki negeri matahari terbit ini.
# SAMPUL
Di seri ketiga ini, sampul buku Unbelievable Japan memiliki warna kuning cerah dan dilengkapi banyak gambar dan ilustrasi khas negeri Sakura, sama seperti seri sebelumnya. Gambar dan ilustrasi yang ada diantaranya seperti Sushi, Sumo, dan Kokeshi-boneka tradisional Jepang. Jika di buku sebelumnya gambar dan ilustrasi didominasi warna merah dan putih, di seri ketiga ini yang digunakan adalah warna kuning dan hitam.
Sampulnya sendiri sangat pas dengan isi yang ada di dalam buku ini, juga pemilihan warna cerah dan banyak ilustrasi membuat tampilan buku lebih menarik dan eyecatching.
# ISI
Buku ini dibagi dalam 4 bab dengan tema yang berbeda-beda, disetiap bab terdapat kumpulan cerita dan pengalaman yang Weedy tulis selama dia tinggal di negeri Sakura.
Bab pertama memiliki tema lifestyle, yang menceritakan bagaimana gaya hidup orang Jepang dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mulai dari uniknya polisi Jepang dalam mengendarai sepeda, bagaimana siaran berita pagi ala Jepang, hingga melihat bagaimana hebohnya orang Jepang saat memelihara anjing.
Cerita yang menurut saya cukup unik di bab ini adalah tulisan berjudul "Jangan Suruh Orang Jepang Menggoreng !". Menceritakan betapa berbedanya orang Jepang dan orang Indonesia dalam urusan goreng-menggoreng. Orang Jepang bisa dibilang sangat malas dalam menggoreng dan lebih memilih untuk membeli makanan yang langsung jadi di supermarket. Bagi mereka, menggoreng merupakan urusan besar yang bisa sangat merepotkan, apalagi kalau bukan membersihkan cipratan minyak yang menempel di lantai atau dinding yang terkadang sulit dibersihkan.
Bab kedua memiliki tema manner, yang menceritakan prinsip apa saja yang dipegang teguh oleh orang Jepang dalam kehidupan mereka sehari-hari, sehingga membentuk negara Jepang yang seperti kita kenal hari ini. Contohnya perilaku mereka yang tidak bisa cuek pada sampah, kerja pemerintah yang sigap dalam menangani masalah, hingga uniknya proses perpanjangan SIM di Jepang karena harus mendengarkan ceramah terlebih dahulu.
Cerita unik di bab ini menurut saya adalah tulisan berjudul "Empat Alasan Jepang Bisa Jadi Negara Besar". Menceritakan faktor apa saja yang membuat Jepang bisa menjadi negara maju seperti yang kita kenal sekarang. Ternyata ada 4 alasan dibalik kemajuan yang diraih Jepang tersebut, yang pertama budaya tepat waktu, yang kedua perilaku mereka dalam menjaga kebersihan, yang ketiga gerak cepat dan sigap dalam segala hal, dan yang terakhir disiplin. 4 hal diatas mungkin terlihat sepele dan gampang, namun di Indonesia kenyataannya masih banyak masyarakat kita yang belum menerapkan dan melakukan hal tersebut. Jika kita bisa membiasakan hal-hal tersebut, bukan tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara maju seperti Jepang.
Bab ketiga memiliki tema culture, yang menceritakan ragam budaya apa saja yang ada di negeri Sakura dengan segala keunikannya. Mulai dari tradisi Oharai-ritual untuk mengusir roh jahat, lalu ada Keiro no Hi-hari Kakek Nenek di Jepang, hingga budaya berendam di Onsen yang menjadi kesukaan orang Jepang.
Cerita yang menurut saya cukup unik di bab ini adalah tulisan berjudul "Budaya Memberikan Kue Untuk Minta Maaf". Menceritakan pengalaman Weedy saat Anak bungsunya dengan tidak sengaja menabrak temannya saat bersepeda, sehingga membuatnya terjatuh dan terluka, hal tersebut membuat Anaknya merasa bersalah dan ingin meminta maaf kepada temannya. Ternyata di Jepang selain membungkukkan badan dan mengucap maaf saat kita berbuat salah, ada tradisi memberikan kue sebagai pertanda permintaan maaf yang tulus dan terdalam kepada orang yang telah kita lukai atau sakiti, hal tersebut dimaksudkan agar tetap terjalin hubungan yang baik di antara keduanya. Hal baik tersebut tentunya bisa kita contoh di Indonesia, karena dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak bisa luput dari yang namanya berbuat salah. Yang diberikan pun bisa bermacam-macam, bukan hanya kue, namun juga bisa bunga, buah atau barang yang kita anggap bermanfaat bagi orang lain.
Bab keempat atau bab terakhir memilki tema travel & culinare, yang menceritakan tempat wisata menarik dan kuliner lezat apa saja yang ada di negeri Sakura, lengkap dengan informasi dan tips yang berguna. Mulai dari merasakan serunya naik becak di Asakusa, lalu mengunjungi museum Bonsai terkenal di Jepang, hingga merasakan lezatnya ramen halal di Tokyo.
Cerita unik di bab ini menurut saya adalah tulisan berjudul "Wisata Seru Naik Gunung Takao di Tokyo". Menceritakan pengalaman seru Weedy dan keluarganya saat mendaki Gunung Takao yang terletak tidak jauh dari pusat kota Tokyo. Gunung yang memiliki tinggi 599 M ini menjadi tempat kesukaan warga Tokyo sebagai pelepas penat, atau sekadar refreshing untuk menikmati keindahan alam. Gunung Takao selain menawarkan keindahan alam, juga dilengkapi tempat wisata seperti taman kera dan juga bangunan bersejarah seperti kuil Yakuo In yang menarik untuk dikunjungi. Saat mendaki Gunung Takao, banyak papan pengumuman berisi aturan yang wajib ditaati oleh seluruh pengunjung, seperti larangan untuk mengganggu hewan, tidak boleh mencabut atau memetik tanaman dan bunga, hingga larangan untuk membuang sampah sembarangan. Hal yang patut di contoh dari Jepang meskipun ramai pengunjung , Gunung Takao tetap bersih dan asri karena tingginya tingkat kesadaran orang Jepang untuk menjaga dan mencintai lingkungannya. Karena seperti yang kita tahu, di Indonesia banyak tempat wisata yang rusak atau kotor karena masih rendahnya kesadaran kita untuk menjaga lingkungan. Jika kita bisa merawat dan menjaga lingkungan kita, bukan tidak mungkin semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi negara kita.
# KELEBIHAN
- Ukuran buku yang kompak dan ringan sehingga mudah untuk dibawa-bawa, misalnya dibawa saat pergi travelling.
- Banyak pengalaman unik dan menarik yang Weedy tulis di buku ini, beberapa di antaranya mungkin jarang kita dengar, sehingga kita lebih mengetahui bagaimana kehidupan di negara Jepang.
- Selain cerita-cerita unik, Weedy juga menulis cerita inspiratif tentang sifat-sifat orang Jepang dan perilaku mereka yang patut kita contoh dalam kehidupan kita sehari-hari.
- Pada bagian travel & culinare, terdapat informasi dan tips bermanfaat yang bisa kita gunakan jika kita berencana mengunjungi tempat-tempat tersebut.
# KEKURANGAN
- Di buku banyak terdapat foto dan ilustrasi yang sayangnya masih hitam putih, sehingga membuat tampilan menjadi kurang menarik. Alangkah lebih baik jika foto dan ilustrasi tersebut bewarna sehingga kita bisa melihat bagaimana nuansa aslinya.
# KESIMPULAN
Melanjutkan seri-seri sebelumnya, di seri ketiga ini Weedy Koshino masih membuat kita takjub dengan tulisan-tulisannya tentang negeri matahari terbit. Jepang dengan segala dinamikanya menyimpan sejuta cerita yang mungkin tak akan ada habisnya untuk kita ulik. Banyak cerita-cerita unik yang mungkin belum pernah kita baca sebelumnya, menegaskan bahwa negeri Sakura ini sebenarnya mirip dengan negeri kita Indonesia, kaya akan tradisi dan budaya.
Membaca buku ini seakan membuat kita sadar bahwa untuk menjadi negara maju itu tidak harus kebarat-baratan atau melupakan identitas dan tradisi yag selama ini kita punya. Jepang tetap bangga akan tradisi dan budaya yang mereka miliki, juga bagaimana semangat yang mereka miliki untuk bangkit dari keterpurukan. Ingat, Jepang pernah hancur dan miskin karena perang dunia yang meluluhlantakkan mereka. Hal-hal baik dari sifat dan watak orang Jepang di dalam buku ini patut kita contoh dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Indonesia mungkin masih belum semaju dan semakmur Jepang, namun jika kita mau belajar dan terus belajar untuk berbenah diri, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali menjadi macan asia yang dengan bangga bisa menunjukkan taringnya.
Melanjutkan seri-seri sebelumnya, di seri ketiga ini Weedy Koshino masih membuat kita takjub dengan tulisan-tulisannya tentang negeri matahari terbit. Jepang dengan segala dinamikanya menyimpan sejuta cerita yang mungkin tak akan ada habisnya untuk kita ulik. Banyak cerita-cerita unik yang mungkin belum pernah kita baca sebelumnya, menegaskan bahwa negeri Sakura ini sebenarnya mirip dengan negeri kita Indonesia, kaya akan tradisi dan budaya.
Membaca buku ini seakan membuat kita sadar bahwa untuk menjadi negara maju itu tidak harus kebarat-baratan atau melupakan identitas dan tradisi yag selama ini kita punya. Jepang tetap bangga akan tradisi dan budaya yang mereka miliki, juga bagaimana semangat yang mereka miliki untuk bangkit dari keterpurukan. Ingat, Jepang pernah hancur dan miskin karena perang dunia yang meluluhlantakkan mereka. Hal-hal baik dari sifat dan watak orang Jepang di dalam buku ini patut kita contoh dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Indonesia mungkin masih belum semaju dan semakmur Jepang, namun jika kita mau belajar dan terus belajar untuk berbenah diri, bukan tidak mungkin Indonesia akan kembali menjadi macan asia yang dengan bangga bisa menunjukkan taringnya.
***
Comments
Post a Comment